Skip to main content

Manajemen Kurikulum

A. Konsep Menejemen

Dalam studi menejemen terdapat aneka macam pandangan yang mencoba merumuskan definisi menejemen dengan titikm tekan yang mencoba merumuskan definisi menejemen dengan titik tekan yang berbeda – beda. Salah satu rumusan oprasional yang memungukinkan sanggup diajurkan, bahwa “menejemen dalah sustu proses sosial yang berkenaan dengan keseluruhan perjuangan insan dengan sumbangan insan lain serta sumber – sumber lainnya, memakai metode yang efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya”

Bertitik tolak dari rumusan tersebut maka ada beberapa hal yang perlu dijelaskan lebaih lanjut :

1). Menejemen merupakan suatu proses sosial yang merupakan proses kolaborasi atar dua orang atau lebih secara formal

2). Menejemen dilaksanakan dengan sumbangan sumber – sumber yakni :sumber insan , sumber material, sumber biaya dan sumber informasi

3). Menejemen dilaksanakan dengan metode kerja tertentu yang efisean dan efektif dari segi tenaga, waktu, dana dan sebagainya

4). Menejemen mengecu kepencapaian tujuan tertentu , yang telah ditentukan sebelumnya

B. Konsep Kurikulum

· Pengertian Kurikulum

Kurikulum yaitu planning tertulis wacana kemempuan yang harus dimiliki menurut standar nasional, materi yang perlu di pelajari dan pengalaman berguru yang harus dijalani untuk mencapai kemampuan tersebut, dan penilaian yang perlu dilakukan untuk memilih tingkat pencapaian kemampuan akseptor didik, serta seperangkat peraturan yang berkenaan dengan pengalaman berguru akseptor didik dalam membuatkan potensi dirinya pada satuan pendidikan tertentu

Dalam sistem Pendidikan Nasional, dinyatakna bahawa kurikulum dalam seperangkat planning dan pengaturan mengenai isi lahan pelajaran serta cara yang dipakai sebagai pedoman menyelenggarakan kegiatan balajar mengajar. Rumusan lebih spesifik yang mengandung pokok pokok pikiran, sebagai berikut :



a. Kurikulum merupakan satuam planning atau perencanaan

b. Kurikulum merupakan pengaturan, berarti mempunyai sistematika dan struktur tertentu

c. Kurikulum mengandung cara, dan metode atau seni administrasi penyampaian pengajaran

d. Kurikulum merupakan pedoman penyelenggaraan kegiatan berguru mengajar

e. Kendati tidak tertulis namun telah tersirat di dalam kurikulum yakni kurikulum dimaksudkan untuk mencapai tujuan pendidikan

f. Kurikulum bekerjsama yaitu sarana alat pendidikan

Kurikulum merupakan inti dari bidang pendidikan dan mempunyai imbas terhadap seluruh kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya kurikulum dalam pendidikan dan kehidupan manusia, maka penyusunan kurikulum tidak sanggup dilakukan secara sembarangan. Penyusunan kurikulum membutuhkan landasan-landasan yang kuat, yang didasarkan pada hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam. Penyusunan kurikulum yang tidak didasarkan pada landasan yang berpengaruh sanggup berakibat fatal terhadap kegagalan pendidikan itu sendiri. Dengan sendirinya, akan berkibat pula terhadap kegagalan proses pengembangan manusia. Factor yang yang harus diperhatikan dalam penyusunan suatu kurikulum, ialah :

1. Tujuan pendidikan nasional perlu dijabarkan menjadi tujuan institusional, selanjutnya dirinci menjadi tujuan kurikuler yang pada gilirannya dirumuskan menjadi tujuan instruksional (umum dan khusus)yang menurut perencanaan pengajaran

2. Tahap perkembangan akseptor didik merupakan landasan psikologi yang meliputi psikologi perkembangan dan psikologi berguru yang mengacu pada proses pembelajaran

3. Kesesuaian dengan lingkungan menunjuk pada landasan sosiologi (kemasyarakatan) atau lingkungan sosial masyarakat di barengi oleh landasan biekologi atau kultur ekologis

4. Kebutuhan pembangunan nasional yang mencangkup pengembangan sumber daya insan dan pembangunan sector ekonomi

5. Perkembangan ilmu pengentahuan dan teknologi serta kesesuaian merupakan landasan budaya bangsa dengan multi dimensionalnya

6. Jenis jenjang satuan pendidikan merupakan landasan organisator di bidang pendidikan. Jenis pendidikan dalah pendidikan yang dikelompokan sesuai dengan sifat dan kekhususan tujuan

· Jenis – jenis Kurikulum

Ada 4 jenis kurikulum disini antara lain :

1. The hidden curriculum (kurikulum tersembunyi)

Merupakan kurikulum yang tak tertulis (the latens curriculum), kurikulum ini muncul sebagai imbas dari milieu sosial atau lantaran kiprah sosial yang mengakibatkan imbas yang tidak diharapkan

2. The actual curriculum (kurikulum nyata)

Kurikulum yang ditafsirkan sebagian siswa mengalami secara positif dan guru mengajar secara positif

3. The public curriculum (kurikulum publik)

Yaitu kurikulum yang menurut pada kebutuhan fundamental dan konkrit yang harus diperbuat dan dipelajari oleh siswa di sekolah, yang dianggap efektif dan bermakna bagi publik luas

4. A whole curriculum (kurikulum keseluruhan)

Adalah kegiatan sekolah yang menyeluruh, seimbang, dan koherensi, menyeluruh berarti semua pengalaman yang direncanakan dan dibimbing sekolah



C. Menejemen Kurikulum

1. Perencanaan Kurikulum

Perencanaan merupakan serangkaian tindakan untuk ke depan. Perencanan bertujuan untuk mencapai seperangkat operasi yamg kosisten dan terkoordinasi guna memper oleh hasil – hasil yang diinginkan. Perencanaan yaitu kiprah utama menejemen.perencanaan harus di susun sebelum pelaksaan fungsi – fungsi menejemen lainnya lantaran memilih kerangka untuk melaksanakan fungsi – fungsi lainnya juga

Secara mendasar, perencanaan yaitu suatu prose intelektual yang melibatkan pembuatan keputusan, proses ini menuntut prediposisi mental yang berfikir sebelum bertindak, berbuat menurut kenyataan bukan perkiraan, dan berbuat sesuatu secara teratur. Hal ini merupakan tindakan kognitif sesuai dengan seruan perencanaan

a. Karakteristik Perencanaan Kurikulum

1. Fungsi perencanaan kurikulum

Pemimpin perlu menyusun perencanaan kurikulum secara cermat, teliti, menyeluruh, dan rinci, lantaran mempunyai multi fungsi sebagai berikut:

v Perencanaan kurikulum berfungsi sebagai pedoman atau alat menejemen, yang berisikan petunjuk wacana jenis dan sumber akseptor yang diperlukan, media penyampaiannya, tindakan yang perlu dilakukan ,sumber biaya dan tenaga, sarana yang dibutuhkan sistem control dan evaluasi, pern unsure – unsur ketenagaan untuk mencapai tujuan menejemen organisasi

v Perencanaan kurikulum berfungsi sebagai pelopor roda organisasi dan tata laksana untuk membuat perubahan dalam masyarakat sesuai dengan tujuan oranisasi. Perencanaan kurikulum yang matang besar sumbangannya terhadap pembuatan keputusan pemimpinan, oleh lantaran itu perlu memuat informasi kebijakan yang relevan, disamping seni kepemimpinan dan pengetahuan yang dimilikinya

v Perencanaan kurikulum berfungsi sebagai motivasi untuk melaksanakan sistem pendidikan sehingga mencapai hasil yang optimal

2. Model Perencanaan Kurikulum

Model – model perencanaan dalam kurikulum antara lain :

a. Model perencanaan rasional deduktif atau rasional Tyler, menitikberatkan logika dalam merancang kegiatan kurikulum dan bertitik tolak dari spesifikasi tujuan (goals and objectives) tetapi cenderung mengabaikan problematika dalam lingkungan tugas, model ini sanggup diterapakan pada semua pembuatan keputusan

b. Model interaktif rasional (the rational- interactive model, memandang rasionalitas sebagai tuntutan janji antara pendapat – pendapat yang berbeda, tidak mengikuti urutan logika, perencanaan kurikulum dipandang sebagai suatu persoalan “perencanaan dengan”(planning with) daripada “perencanaan bagi”(planning for). Sering kali model ini dinamankan situasional, asumsi rasionalitasnya menekankan pada respon fleksibel kurikulum yang tidak memuaskan dan insiatif pada tingkat sekolah atau tinggat lokal, hal ini mungkin merupakan refleksi suatu keyakinan ideologis masyarakat demokrasi atau pengmbangan kurikulum berbasis sekolah. Implementasi planning merupakan fase krusial dalam pengembangan kurikulum, dimana dibutuhkan saling menyesuaikan diri antara perencanaan dan pengguna kurikulum

c. “The Disciplines Model” perencanaan ini menitikberatkan pada guru – guru , mereka sendiri yang merencanakan kurikulum menurut pertimbangan sistematik wacana relevansi pengetahuan filosofi, (isu- informasi pengetahuan yang bermakna )

3. Sifat Perencanaan kurikulum

Suatu perencanaan kurikulum mempunyai sifat – sifat sebagai berikut :

- Bersifat strategis, lantaran merupakan instrumen yang sangat penting untuk mencapai tujuan pendidikan nasional

- Bersifat komprehensif, yang meliputi keseluruhan aspek – aspek kehidupan masyarakat

- Bersifat intergratif, yang mengintergrasi planning yang luas yang meliputi pengembangan dimensi kualitas dan kuantitas

- Bersifat realistik, menurut kebutuhan nyata akseptor didik dalam kebutuhan masyarakat

- Bersifat humanistik, menitik beratkan pada pengembangan sumber daya manusia, baik kuantitatif maupun kualitatif

- Bersifat futuralistik, mengacu jauh kedepan falam merencanakan masyarakat yang maju

- Merupakan potongan intergral yang mendukung menejemen pendidikan secara sistematik

- Perencanaan kurikulum mengacu pada pengembangna kompetensi sesuia dengan standar nasional

- Bededivikasi umtuk menlayani keragaman akseptor didik

- Bersifat desentralisasi, lantaran dikembangkan oleh kawasan sesuai dengan kondisi dan potensi kawasan

4. Asas – asas Perencanaan Kurikulum

Perencanaan kurikulum disusun menurut asas – asas sebagai berikut :

a. Objektifitas

Perencanaan kurikulum mempunyai tujuan yang terperinci dan spesifik menurut tujuan pendidikan nasional, data input yang nyata sesuai dengan kebutuhan

b. Keterpaduan

Perencanaan kurikurikulum memadukan jenis dan sumber dari semua disiplin ilmu, keterpaduan sekolah dan mesyarakat keterpaduan internal, serta keterpaduan dalam proses penyampaian

c. Manfaat

Perencanaan kurikulum menyediakan dan menyajikan pengetahuan dan ketrampilan sebagai materi masukan untuk pengambilan keputusan dan tindakan serta bermanfaat sebagai acauan seni administrasi dalam penyelenggaraan pendidikan

d. Kesesuaian

Perencanaan kurikulum diubahsuaikan dengan srana akseptor didik, kemampuan tenaga kependidikan, kemajuan IPTEK dan perubahan atau perkembangan masyarakat

2. Pengorganisasian

Organisasi yaitu suatu kelompok sosial yang bersifat tertutup dan terbuka dari / terhadap pihak luar, yang diatur menurut hukum tertentu, yang dipimpin atau diperintah oleh seorang pimpinan atau seorang staf administratif, yang sanggup dilaksanakan bimbingan secara teratur dan bertujuan

Beragamnya pandangan yang mendasari pengembangan kurikulum memunculkan terjadinya keragaman dalam mengorgansiasikan kurikulum. Setidaknya terdapat enam ragam pengorganisasian kurikulum, yaitu:

1. Mata pelajaran terpisah (isolated subject); kurikulum terdiri dari sejumlah mata pelajaran yang terpisah-pisah, yang diajarkan sendiri-sendiri tanpa ada hubungan dengan mata pelajaran lainnya. Masing-masing diberikan pada waktu tertentu dan tidak mempertimbangkan minat, kebutuhan, dan kemampuan akseptor didik, semua materi diberikan sama

2. Mata pelajaran berkorelasi; hubungan diadakan sebagai upaya untuk mengurangi kelemahan-kelemahan sebagai akhir pemisahan mata pelajaran. Prosedur yang ditempuh yaitu memberikan pokok-pokok yang saling berkorelasi guna memudahkan akseptor didik memahami pelajaran tertentu.

3. Bidang studi (broad field); yaitu organisasi kurikulum yang berupa pengumpulan beberapa mata pelajaran yang sejenis serta mempunyai ciri-ciri yang sama dan dikorelasikan (difungsikan) dalam satu bidang pengajaran. Salah satu mata pelajaran sanggup dijadikan “core subject”, dan mata pelajaran lainnya dikorelasikan dengan core tersebut.

4. Program yang berpusat pada anak (child centered), yaitu kegiatan kurikulum yang menitikberatkan pada kegiatan-kegiatan akseptor didik, bukan pada mata pelajaran.

5. Inti Masalah (core program), yaitu suatu kegiatan yang berupa unit-unit masalah, dimana masalah-masalah diambil dari suatu mata pelajaran tertentu, dan mata pelajaran lainnya diberikan melalui kegiatan-kegiatan berguru dalam upaya memecahkan masalahnya. Mata pelajaran-mata pelajaran yang menjadi pisau analisisnya diberikan secara terintegrasi.

6. Ecletic Program, yaitu suatu kegiatan yang mencari keseimbangan antara organisasi kurikulum yang terpusat pada mata pelajaran dan akseptor didik.

Berkenaan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, sepertinya lebih cenderung memakai pengorganisasian yang bersifat eklektik, yang terbagi ke dalam lima kelompok mata pelajaran, yaitu : (1) kelompok mata pelajaran agama dan adat mulia; (2) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; (3) kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; (4) kelompok mata pelajaran estetika; dan (5) kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

Kelompok-kelompok mata pelajaran tersebut selanjutnya dijabarkan lagi ke dalam sejumlah mata pelajaran tertentu, yang diubahsuaikan dengan jenjang dan jenis sekolah. Di samping itu, untuk memenuhi kebutuhan lokal disediakan mata pelajaran muatan lokal serta untuk kepentingan penyaluran talenta dan minat akseptor didik disediakan kegiatan pengembangan diri.

3. Koordinasi atau Kontrol Kurikulum

Koordinasi sanggup dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kerangkapan kiprah sehingga tidak terjadi duplikasi pekerjaan. Sedangkan yang melaksanakan koordinasi disebut koordinator yaitu penanggung jawab dalam suatu tujuan atau dalam suatu kegiatan, kegiatan koordinasi ini sanggup dilakukan dengan melalui sistem Pengontrolan yaitu proses pengecekan performance terhadap standart untuk memilih sejauh mana tujuan telah tercapai

Kontrol budget, kotrol ini menerangkan perencanaan, tujuan dan kegiatan dalam bentuk perangkaian / perhitungan. Rencana budget umunya meliputi semua tahap operasi dalam jangka waktu tertentu, ada beberapa pendekatan yang dipakai untuk penysunan budget ialah :

a. Budget / item centre approach organisasi menyusun budget untuk kepentingan disusun tiap awal tahun anggaran. Misalnya honor pegawai, kentungan, perjalanan, desainprogram, biaya penyampaian, materi, perlengkapan, biaya konsultasi, dan biaya – biaya lain, kontol dilakukan oleh organissi bukan unit Departeman

b. The cost centre approach, pendekatan ini berpijak pada kebutuhan biaya secara nyata yang dibutuhkan oleh unit – unit oprasional untuk melaksanakan kegiatan dan pelayanan






Popular posts from this blog

Rencana-Rencana Atau Het Plan

Sebagaimana kita ketahui bahwa negara Indonesia yaitu suatu organisasi yang mempunyai tujuan. Tujuan negara Indonesia tersebut termuat dalam alinea keempat Undang-Undang Dasar 1945, yang menyiratkan bahwa negara Indonesia yaitu negara h u kum yang menganut welfare state . Sebagai suatu negara h u kum yang bertujuan untuk mensejahterakan warganya, setiap kegiatan pemerintah di samping harus diorientasikan pada tujuan yang hendak dicapai juga harus menjadikan h u kum yang berlaku sebagai aturan dan pola dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Oleh lantaran itu aturan harus menjadi pengarah dalam membangun untuk membentuk masyarakat yang hendak dicapai sesuai dengan tujuan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemerintah yang merupakan bab dari organisasi negara menjalankan kegiatannya untuk mencapai tujuan negara dengan mengacu pada aturan manajemen negara sebagai aturan acara pemerintahan dan memfungsikannya sebagai pengarah pencapaian tujuan yang sebelumnya telah ...

Perbandingan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 Dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Perihal Pemerintah Daerah

BAB I PENDAHULUAN Undang-undang akan selalu berubah mengikuti zaman. Hal ini dikarenakan tidak semua pasal dalam undang-undang pas atau sesuai untuk diterapkan disepanjang zaman. Demikian juga dengan undang-undang perihal Pemerintahan Daerah. Dulu undang-undang yang dipakai ialah UU No. 5 tahun 1974, kemudian seiring berjalannya waktu diganti menjadi UU No. 22 tahun 1999. dan yang terakhir dipakai kini ialah UU No. 32 tahun 2004. Sebelum UU No.5 digunakan, terlebih dahulu ada UU No.18 tahun 1965. Mengenai Pemerintahan Daerah, diatur dalam Pasal 18 Undang-Undang Dasar 1945 yang selengkapnya berbunyi: “Pembagian Daerah Indonesia atas daerah besar dan kecil dengan bentuk susunan pamerintahannya ditetapkan dengan UU dengan memandang dan mengingati dasar permusyawaratan dalam sistem Pemerintahan Negara, dan hak-hak asal-usul dalam Daerah-Daerah yang bersifat istimewa ” Dari ketentuan pasal tersebut sanggup ditarik kesimpulan sebagai berikut: Wilayah Indonesia dibagi ke ...

New Jersey Home Away Inter 2012 - 2013

New Jersey Home Away Inter 2012 - 2013  Jersey Home  Jersey Away Sumber foto: inter.it