Banyak faktor yang sanggup mempengaruhi prestasi akademik individu. Menurut Rola (2006) terdapat empat faktor yang mempengaruhi prestasi akademik, yaitu:
1) Pengaruh Keluarga dan Kebudayaan
Besarnya kebebasan yang diberikan orang bau tanah kepada anaknya, jenis pekerjaan orang bau tanah dan jumlah seta urutan anak dalam keluarga mempunyai efek yang sangat besar dalam perkembangan prestasi. Produk-produk kebudayaan pada suatu kawasan ibarat dongeng rakyat, sering mengandung tema prestasi yang bisa meningkatkan semangat.
2) Peranan Konsep Diri
Konsep diri merupakan bagaimana individu berfikir perihal drinya sendiri. Apabila individu percaya bahwa dirinya bisa untuk melaksanakan sesuatu, maka individu akan termotivasi untuk melaksanakan haltersebut sehigga kuat dalam tingkah lakunya.
3) Pengaruh dari Peran Jenis Kelamin
Prestasi kademik yang tinggi biasanya diindentikkan dengan maskulinitas, sehingga banyak wnita yang mencar ilmu tidak maksimal khususnya kalau perempuan tersebut berada diantara pria. Pada perempuan terdapat kecenderungan takut akan kesuksesan, yang artinya pada perempuan terdapat kekhawatiran bahwa dirinya akan dilotak oleh masyarakat apabia dirinya memperoleh kesuksesan, namun hingga ketika ini konsep tersebut masih diperdebatkan.
4) Pengakuan dan Prestasi
Individu akan berusaha bekerja keras kalau dirinya merasa diperdulikan oleh orang lain. Diman prestasi sangat dipengaruhi oleh tugas orang tua, keluarga dan pemberian dari lingkungan tempat dimana individu berada. Individu yang diberi dorongan untuk berprestasi akan direalistis dalam pencapaian tujuannya.
Sedangkan dilain pihak, Soemanto (2006) menyatakan faktor yang mempengaruhi prestasi dan tingkah laris individu adalah:
a) Konsep diri
Pikiran atau persepsi individu perihal dirinya sendiri, merupakan faktor yang penting mempengaruhi prestasi dan tingkah laku
b) Locus of Control
Dimana individu merasa melihat kekerabatan antara tingkah laris dan akibatnya, apakah sanggup mendapatkan tanggung jawab atau tidak atas tindakannya. Locus of control mempunyai dua dimensi, yakni dimensi eksternal dan dimensi internal. Dimensi eksternal akan menganggap bahwa tanggung jawab segala perbuatan berada di luar diri pelaku. Sedangkan dimensi internal melihat bahwa tanggung jawab segala perbuatan berada pada diri si pelaku. Individu yang mempunyai locus of control eksternal mempunyai kegelisahan, kecurigaan dan rasa permusuhan. Sedangkan ndividu yang mempunyai locus of contol internal suka bekerja sendir dan efektif.
c) Kecemasan yang Dialami
Kecemasan merupakan citra emosional yang dikaitkan dengan ketakutan. Dimana dalam proses mencar ilmu mengajar, individu mempunyai derajat dan jenis kegelisahan yang berbeda.
d) Motivasi Hasil Belajar
Jika motivasi individu untuk berhasil lebih kuat daripada motivasi untuk tidak gagal, maka individu akan segera merinci kesulitan-kesulitan yang dihadapinya. Sebaliknya, kalau motivasi individu untuk tidak gagal lebih kuat, individu akan mencari soal yang lebih gampang atau lebih sukar.
